MUTIARA ILHAMI : RASA SEORANG UMAT
BUATMU MUHAMMAD
Suatu hari,
Nafasku tersekat dalam tangisan
Duhai Diri, mengapa nafas tak lepas bersama esakan
Perit mengakui...
Sesudahmu tiada lagi kebaikan dalam kehidupan
Aku menangis kerana aku takut lena hidupku akan berpanjangan...
Kala rinduku memuncak, kujenguk pusara sirahmu dengan tangisan...
Kala hatiku resah mendepani cabaran, kuselak akhlak perilakumu
dalam kenangan...
Menitis air mataku mengenangkan kejamnya Penduduk Thoif membalas
lembut bicaramu...
Bergetar hatiku mengenang lukamu saat jasad menjadi lontaran batu
dan tanah...
Sesak dadaku mengingati
duka saat kau ditinggalkan isteri dan bapa saudara tercinta bersama hinaan dan cacian
Quraisy yang juga ahli keluargamu...
Pecah tangisku saat mengingati ungkapan ‘ummati...ummati...ummati’
saat maut menjemputmu....